TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR
Lantas,
bagaimana proses pengolahan air bersih ?
Dalam
penyediaan air bersih di Indonesia umumnya menggunakan metode pengolahan secara
fisika dan kimiawi. Metode ini sering disebut dengan istilah IPA (Instalasi
Pengolahan Air). Pada dasarnya, terdapat 3 unit penting dalam sistem pengolahan
air bersih di berbagai daerah di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1.
Intake Building
Intake
building merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertama
kalinya air dari sumber air masuk. Bangunan ini dilengkapi dengan screen bar
yang berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang ikut tergenang dalam air.
Air yang berada di intake building ini selanjutnya akan masuk ke dalam bak
besar yang nantinya akan di pompa ke bangunan selanjutnya.
2.
Water Treatment Plant (WTP)
Air
yang telah berada di bak besar dalam intake building kemudian di pompa ke WTP.
WTP merupakan bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya terdapat 5 bagian
yang terdapat dalam bangunan ini yang membuat air menjadi layak untuk
digunakan. Bagian-bagian tersebut yaitu:
Pada proses koagulasi, dilakukan proses destabilisasi partikel koloid/kotoran yang terkandung dalam air. Proses ini dilakukan secara kimia dengan menambahkan zat tawas/pac (aluminium sulfat) atau secara fisika dengan melakukan rapid mixing (pengadukan cepat), dan hidrolis (terjunan atau hydrolic jump). Setelah air berada di unit koagulasi, selanjutnya air melalui proses pengadukan perlahan (slow mixing) agar tawas/pac yang tercampur dalam air dapat mengikat partikel kotoran dan membantuk flok yang lebih besar agar nantinya kotoran lebih mudah mengendap.
Dalam unit ini, flok yang telah terbentuk (biasanya berbentuk lumpur) akan terpisah dengan air dan secara otomatis akan mengendap didasar bak. Air yang telah terpisah dari lumpur, selanjutnya disaring agar benar-benar bersih. Proses ini dilakukan dengan bantuan gaya grafitasi.
Untuk
menghindari adanya potensi kuman dan bakteri yang tekandung dalam air, maka
dilakukan proses tambahan yaitu berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV,
pemabasan, dll.
3.
Reservoir
Sebelum
didistribusikan, air yang telah selesai diolah dimasukkan ke tempat penampungan
sementara. Biasanya reservoir ini terletak di tempat dengan eleveasi lebih
tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi.
Selanjutnya
untuk mendistribusikan air bersih tersebut, digunakan pipa-pipa dengan berbagai
macam ukuran hingga air bersih dapat sampai di rumah maupun bangunan disekitar
kita.
Nahh,
sekarang udah tau kan gimana proses penyaluran air dari UPTD air bersih hingga
ke rumah kita? Jangan lupa tunggu konten selanjutnya yaa!!
Komentar
Posting Komentar