BAHAN KAJIAN KETEKNIKIMIAAN "Kilang Balongan Terbakar, Indef Perkirakan Pertamina Rugi Rp112 Miliar"

Kilang Balongan Terbakar, Indef Perkirakan Pertamina Rugi Rp112 Miliar

    Berdasarkan hitung kasarnya, dengan asumsi biaya produksi minyak Pertamina US$20 per barel dan dengan kehilangan BBM sebesar 400.000 barel, maka total kerugian Pertamina mencapai US$8 juta atau Rp112 miliar. Kerugian PT Pertamina (Persero) atas kejadian terbakarnya empat angka bahan bakar minyak di kilang Balongan ditaksir mencapai US$8 juta atau sekitar Rp112 miliar. Peneliti Institute of Development and Economics Finance (Indef) Abra Tallatov mengatakan bahwa berdasarkan hitung kasarnya, dengan asumsi biaya produksi minyak Pertamina US$20 per barel dan dengan kehilangan BBM sebesar 400.000 barel, maka total kerugian perusahaan migas pelat merah itu mencapai US$8 juta atau Rp112 miliar. Menurut dia, angka itu masih bisa berubah tergantung pada asumsi biaya produksi di kilang Balongan. “Ini pun baru potensi kerugian kehilangan stok minyaknya, belum kami hitung nilai angk kilang yang rusak walaupun angk itu disebut telah diasuransikan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (30/3/2021). Sementara itu, kejadian di kilang Balongan akan direspons oleh investor untuk melihat seberapa besar potensi risiko yang akan timbul dati keputusan investasi minyak dan gas bumi di Indonesia. Namun, reputasi Pertamina akan tetap terjaga apabila nantinya dapat menyampaikan hasil investigasi penyebab insiden itu dengan sangat transparan. “Mungkin juga strategi mitigasi risiko ke depannya agar bisa tercapai zero fatality case di infrastruktur migas milik Pertamina,” jelasnya. Untuk pasokan BBM, lanjut Abra, sebelum angkac rata-rata cadangan operasional BBM milik Pertamina lebih dari 21 hari. Pada saat angkac, permintaan BBM angkac yang melemah seharusnya membuat stok BBM menjadi banyak. Dia mengungkapkan bahwa dengan kerusakan yang terjadi pada empat angka dari 72 tangki di Balongan, pasokan BBM dinilai masih akan terjaga selama proses pengolahan BBM di kilang lainnya tidak terganggu. “Peristiwa di Balongan semestinya menjadi momentum juga untuk membuat kebijakan cadangan BBM Nasional, tetapi bukan hanya mengandalkan cadangan operasional Pertamina, melainkan ada kewajiban juga terhadap badan usaha lain,” ungkapnya. Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Kilang Balongan Terbakar, Indef Perkirakan Pertamina Rugi Rp112 Miliar”, Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20210330/44/1374603/kilang-balongan-terbakar-indef-perkirakan-pertamina-rugi-rp112-miliar.

Jakarta, 31 Maret 2021 - Upaya offensive firefighting secara intensif dilakukan oleh tim emergency Pertamina, sehingga siang ini pada pukul 14.35 WIB seluruh titik api pada 4 tangki T-301 berhasil dipadamkan.  "Alhamdulillah berkat kerja tim dan dukungan berbagai pihak seluruh titik api telah padam," ungkap Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto. Agus menuturkan, sebelumnya, tim emergency telah berhasil memadamkan api di T-301H pada pukul 01.30 WIB dini hari, disusul T-301E pada pukul 06.44 WIB dan tangki T-301G pada pukul 08.30 WIB. Untuk memastikan kondisi pemadaman di seluruh tangki terdampak, PT Pertamina (Persero) masih terus melakukan pendinginan dan pengawasan hingga seluruh titik dinyatakan aman. Setelah dinyatakan tidak ada potensi api akan muncul kembali, selanjutnya persiapan untuk start up pengoperasian kilang akan mulai dilakukan. Artikel ini telah tayang di Pertamina.com dengan judul " Fire Fighting Intensif, Pertamina Berhasil Padamkan Seluruh Titik Api ", klik selengkapnya di sini: Fire Fighting Intensif, Pertamina Berhasil Padamkan Seluruh Titik Api | Pertamina.



RESUME HASIL KAJIAN

KEBAKARAN TANGKI MINYAK PT PERTAMINA RU VI BALONGAN 

Berdasarkan berita-berita yang telah dimuat dan setelah  dikaji kembali, dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan yang terjadi pada tanggal 29 maret 2021, dapat disebabkan karena adanya kebocoran tangki, yang dimulai dari tangki T-301G. Dalam segi keteknikkimiaan, tangki yang bersimbol T-301G, symbol T tersebut yang berarti tower, yang digunakan untuk membagi minyak mentah atau crude oil menjadi beberapa bagian kecil. Proses pemisahan minyak mentah didalam kolom ini menggunakan proses destilasi. Proses ini memanfaatkan titik didih dari crude oil yang berbeda-beda. Memungkinkan saja jika uap yang dihasilkan pada proses tersebut keluar bukan pada jalur yang seharusnya. Yang bisa disebabkan karena pipa atau alat yang sudah berkarat atau sudah tidak layak, sehingga uap yang dihasilkan dari proses distilasi pada tower tersebut keluar ke lingkungan. Dan diduga pula adanya petir yang menyambar pada tower karena memang hujan turun pada hari itu, sehingga menimbulkan percikan api, hingga memicu kebakaran bahkan ledakan. Walaupun memang di dalam industry sudah dilengkapi dengan penangkal petir dan safety yang bagus, tetapi kecelakaan tetap saja bisa terjadi. Maka kita sebagai engineer harus lebih hati-hati dalam melakukan apapun di dalam industry. 





    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFO BEASISWA UNTUK MAHASISWA UNJANI